Hadiah Mewah dari Prabowo: Apresiasi Prestasi atau Glorifikasi Elitisme?

Gambar ini diambil dari postingan di link berikut


Timnas Indonesia berhasil memenangkan laga melawan China dan memastikan lolos round 4 kualifikasi piala dunia 2026. Gol yang di lesatkan oleh Ole Romney memastikan kemenangan atas tim tamu. Atas kemenangan tersebut, terjadi hal menarik yang dilakukan oleh Prabowo dengan mengundang seluruh pemain ke kediamannya. Prabowo memberikan hadiah berupa jam tangan mewah kepada setiap pemain atas sumbangsihnya. Harga jam tangan Rolex tersebut dibanderol mulai dari Rp185 juta hingga 761 juta, tergantung model dan warnanya. Berdasarkan posingan salah satu pemain timnas, sepertinya model GMT Master-II 40 mm. Jam ini memiliki keunggulan dapat menampilkan dua zona waktu berbeda secara bersamaan. 

Sudut Pandang Positif:

Pada momen membanggakan ketika Indonesia berhasil menundukkan China dalam sebuah pertandingan internasional yang prestisius, Prabowo Subianto Presiden Republik Indonesia—memberikan hadiah berupa jam tangan mewah Rolex kepada para atlet yang terlibat. Tak butuh waktu lama, tindakan ini langsung menjadi perbincangan publik, baik di media sosial maupun forum-forum diskusi. Ada yang menganggapnya sebagai bentuk penghargaan tulus atas kerja keras anak bangsa. Namun, ada pula yang mempertanyakan relevansi serta sensitivitas dari pemberian tersebut.

Langkah ini bagian dari apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap perkembangan olahraga Indonesia di cabang olahraga lainnya. Selain itu menunjukkan komitmen pemerintah kita mendukung dan memperbaiki kinerja atlet. Sebuah Rolex, yang dikenal sebagai jam tangan dengan presisi tinggi dan status eksklusif, bisa merepresentasikan pencapaian luar biasa yang tak semua orang bisa raih. Pemberian tersebut bisa dibaca sebagai pesan kuat dari pemimpin negara bahwa perjuangan dan kerja keras para atlet bukan sekadar hiburan, tapi juga kebanggaan nasional yang patut dihormati dan dihargai. 

Di Indonesia, di mana pembinaan atlet seringkali tidak mendapatkan perhatian layak, pemberian hadiah bernilai tinggi bisa memotivasi generasi muda untuk terus berjuang di jalur prestasi. Apalagi, di tengah minimnya insentif bagi atlet di berbagai cabang olahraga, gestur seperti ini bisa menjadi moral yang kuat bagi para atlet. Namun penting melihat sisi lainnya terhadap pemberian hadiah mewah seperti ini.

Baca Selengkapnya disini

Sudut Pandang Kritis:

Apakah apresiasi terhadap atlet harus selalu barang mewah yang paling tepat dan inklusif? Apakah hadiah tersebut menggunakan dana pribadi atau anggaran negara? dan lebih jauh lagi bagaimana dampak sosiologis terhadap masyarakat luas atas pemberian tersebut khususnya bagi mereka yang hidup dalam kondisi ekonomi ke bawah. Justru hal ini menunjukkan gap yang jauh antara elit dan masyarakat biasa. Di tengah kondisi sebagian besar rakyat masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar, gestur pemberian barang mewah bisa menimbulkan kesan bahwa negara lebih sibuk menunjukkan kemewahan daripada memberikan jaminan kesejahteraan yang menyeluruh. Bagi sebagian kalangan, hadiah seperti ini bukan hanya simbol apresiasi, tetapi juga potensi pencitraan politik. 

https://www.tempo.co/politik/timnas-indonesia-bawa-pulang-jam-tangan-rolex-seusai-makan-siang-dengan-prabowo-1663136

Dalam demokrasi yang sehat, bentuk penghargaan ideal bukan sekedar hadiah sesaat, tetapi pembenahan sistem yang memberi manfaat jangka panjang. Atlet butuh kepastian masa depan, jaminan kesehatan, pelatihan yang berkelanjutan, dan perlindungan ketika mereka pensiun. Kita sudah terlalu lama mengandalkan momen euforia, tapi lupa membangun ekosistem yang mendukung prestasi secara sistematis. 

Lantas, apakah hadiah seperti Rolex salah? Tidak selalu. Namun, akan jauh lebih bermakna jika hadiah semacam itu hanya bagian kecil dari sistem penghargaan yang bermanfaat jangka panjang. Kita ingin agar atlet tidak hanya dipuja saat senang, tapi juga didampingi dalam proses merekadari pelatihan hingga massa pensiun. Pertanyaan setelahnya adalah apa bentuk apresiasi yang paling kita butuhkan sebagai bangsa? Apakah pengakuan dalam bentuk kemewahan, atau pembangunan sistem yang menjamin masa depan para pahlawan olahraga kita? Kita boleh saja bangga dengan kemenangan dan simbol-simbolnya, tapi kebanggaan sejati menurut penulis adalah ketika negara hadir secara utuh, bukan hanya dalam selebrasi tetapi dalam perjuangan sunyi di balik layar.

https://www.msn.com/id-id/olahraga/other/jay-idzes-tegaskan-timnas-indonesia-bakal-fokus-lawan-jepang/ar-AA1GfB4y

Keyword

hadiah mewah, apresiasi atlet, kemenangan Indonesia atas China, jam tangan rolex timnas