Lithuania dan Diplomasi Progresif: Negara Kecil dengan Pengaruh Global

Dalam percaturan politik internasional,Globatan seringkali diukur dari seberapa besar ekonomi, populasi, atau kekuatan militermu. Tapi Lithuania membuktikan bahwa keberanian, prinsip, dan konsistensi bisa menjadi modal diplomatik yang tidak kalah kuat.

Sebagai negara Baltik yang hanya berpenduduk sekitar 2,8 juta jiwa, Lithuania tampil sebagai salah satu suara paling vokal dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah menjelma menjadi contoh bagaimana kebijakan luar negeri progresif bisa membentuk reputasi global, bahkan menantang negara adidaya.

Maju Terdepan dalam Isu HAM dan Demokrasi

Salah satu langkah paling mencolok dari Lithuania adalah keberaniannya dalam menentang rezim-rezim otoriter, khususnya di kawasan tetangganya sendiri.


Saat Belarus dilanda gelombang protes besar-besaran pasca pemilu 2020 yang diduga penuh kecurangan, Lithuania tak ragu memberi suaka politik kepada tokoh oposisi seperti Sviatlana Tsikhanouskaya. Tindakan ini mengirim pesan jelas: Lithuania berdiri di sisi rakyat yang memperjuangkan demokrasi.

Tak hanya itu, Lithuania juga mengambil sikap kritis terhadap pelanggaran HAM di Hong Kong dan Xinjiang, serta aktif menyuarakan solidaritas terhadap kelompok minoritas dan perlawanan sipil di berbagai belahan dunia. Sikap ini memperkuat citra Lithuania sebagai negara kecil yang menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia dalam forum hubungan internasional.

Diplomasi “Melawan Arus”: Hubungan dengan Taiwan

Salah satu langkah paling kontroversial dan berani dari Lithuania adalah membuka kantor perwakilan Taiwan di ibu kotanya, Vilnius—bukan dengan nama "Taipei", tapi secara terang-terangan menggunakan nama "Taiwan". Ini langkah diplomatik yang sangat jarang diambil oleh negara lain, mengingat tekanan besar dari Republik Rakyat Tiongkok.

China membalas dengan sanksi ekonomi, memblokir ekspor-impor, dan memberi sinyal keras kepada negara-negara lain untuk tidak mengikuti jejak Lithuania. Tapi Lithuania bergeming. Sebaliknya, negara ini justru mendapat dukungan moral dan ekonomi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Kebijakan ini memperkuat posisi Lithuania dalam diskursus global tentang hubungan dengan Taiwan dan mempertegas keberanian diplomatiknya.

Solidaritas untuk Ukraina: Lebih dari Sekadar Simbolik

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, Lithuania menjadi salah satu pendukung paling aktif bagi Ukraina, baik dalam bentuk militer, politik, maupun kemanusiaan. Warga sipil bahkan ikut menggalang dana hingga mampu membeli drone tempur Bayraktar untuk dikirim ke Ukraina.

Pemerintah Lithuania juga terus mendesak Uni Eropa untuk mengambil tindakan lebih keras terhadap Rusia, dan mendorong percepatan integrasi Ukraina ke dalam institusi-institusi Eropa. Ini menjadikan Lithuania sebagai pemain penting dalam geopolitik Eropa Timur dan pendukung utama integrasi regional.

Diplomasi Multilateral: Memainkan Peran di Forum Internasional

Di panggung global, Lithuania tak hanya diam. Negara ini aktif dalam berbagai forum internasional seperti NATO, Uni Eropa, dan PBB. Meski kapasitasnya terbatas, Lithuania konsisten membawa suara tentang pentingnya demokrasi digital, keamanan siber, dan perlindungan media independen.

Bahkan dalam isu-isu seperti reformasi Dewan Keamanan PBB, Lithuania berdiri bersama negara-negara kecil lainnya untuk menyerukan representasi yang lebih adil. Pendekatan multilateral ini memperkuat posisi Lithuania dalam sistem internasional yang semakin kompleks.


Pelajaran dari Vilnius

Lithuania memberi pelajaran penting bagi kita: bahwa negara kecil sekalipun bisa punya pengaruh besar jika konsisten memperjuangkan nilai. Di saat banyak negara besar ragu-ragu bersuara, Lithuania justru tampil lugas—menjadi kompas moral di dunia yang makin kabur batas antara kepentingan dan prinsip.

Bagi kita di Indonesia, di tengah dinamika global yang kian kompleks, pendekatan Lithuania ini bisa jadi inspirasi—bahwa dalam diplomasi, keberanian dan integritas masih relevan dan sangat dibutuhkan.


Tagar
#LithuaniaHolidays #NATO #UniEropa #PenegakkanHAM