Geopolitik Konflik India–Pakistan: Kepentingan Global di Balik Ketegangan Asia Selatan




Konflik antara India dan Pakistan di wilayah Kashmir kembali mencuat pada Mei 2025, menyusul serangan berdarah yang menewaskan puluhan warga sipil. Namun, perseteruan ini bukan hanya tentang dua negara bertetangga yang bersaing atas wilayah Kashmir. Dalam kenyataannya, konflik ini sudah melibatkan kepentingan geopolitik berbagai kekuatan besar dunia. Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, ketegangan ini melibatkan serangan-serangan balasan dari kedua belah pihak. Dalam artikel kali ini, coba mengeksplorasi lebih jauh mengenai bagaimana aktor-aktor global terlibat dalam konflik ini dan dampaknya terhadap stabilitas global.

Tiongkok dan Rusia: Kepentingan Strategis di Asia Selatan

Tiongkok memainkan peran penting dalam konflik India-Pakistan sebagai sekutu utama Pakistan. Sejak lama, Tiongkok telah menginvestasikan miliaran dolar melalui proyek China–Pakistan Economic Corridor (CPEC), bagian dari inisiatif Belt and Road. Proyek ini tidak hanya mempererat hubungan ekonomi antara kedua negara tetapi juga memperkuat pengaruh Tiongkok di Asia Selatan. Tiongkok memandang stabilitas Pakistan sebagai bagian dari kepentingan jangka panjangnya. Lebih jauh lagi, Tiongkok tidak ragu untuk menyediakan dukungan militer, seperti dengan memasok jet tempur J-10C kepada Pakistan. Seperti yang dilaporkan oleh Business Insider, pesawat-pesawat ini telah berperan dalam menembak jatuh beberapa pesawat India, memperlihatkan pengaruh Tiongkok dalam memperkuat kemampuan militer Pakistan.

Di sisi lain, Rusia, yang memiliki hubungan panjang dengan India, kini menghadapi dilema dalam menjalin hubungan dengan kedua negara. Meskipun India tetap menjadi mitra strategis utama Rusia, terutama dalam hal pertahanan dan teknologi, Rusia kini harus lebih berhati-hati dalam menjaga hubungan dengan Pakistan, yang semakin dekat dengan Tiongkok. Sebagai bukti, Rusia juga mengembangkan kerja sama di sektor energi dan pertahanan dengan Pakistan, yang merupakan langkah pragmatis untuk menjaga stabilitas kawasan. Setelah serangan besar di Pahalgam, Rusia mengeluarkan travel warning untuk warganya yang hendak berkunjung ke Pakistan, menandakan bahwa konflik ini membawa risiko lebih besar bagi keamanan global.

https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250511033311-113-1228154/china-dukung-gencatan-senjata-india-pakistan

Negara Teluk dan Peran Mediasi

Negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memiliki peran krusial dalam memediasi ketegangan antara India dan Pakistan. Mengingat hubungan ekonomi mereka yang erat dengan kedua negara—baik melalui perdagangan energi, investasi, dan diaspora—negara-negara ini sangat berkepentingan untuk melihat kawasan Asia Selatan tetap stabil. Kedua negara Teluk ini juga memiliki populasi besar pekerja migran dari India dan Pakistan, yang menjadikan stabilitas politik di kedua negara tersebut sebagai prioritas. Dalam beberapa bulan terakhir, Uni Emirat Arab bahkan dilaporkan tengah memfasilitasi dialog antara pejabat tinggi dari India dan Pakistan untuk mengurangi ketegangan dan mencegah perang terbuka. Meskipun hasilnya masih terbatas, mediasi ini menunjukkan pentingnya peran negara-negara Teluk dalam menjaga keamanan regional.

Selain itu, hubungan strategis dengan negara-negara besar seperti Amerika Serikat turut mendorong negara-negara Teluk untuk menjadi mediator. Kedua belah pihak, India dan Pakistan, sering kali meminta dukungan diplomatik dari negara-negara ini untuk mencari jalan keluar damai. Dengan ketegangan yang semakin meningkat, mediator seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memainkan peran penting dalam mendorong gencatan senjata dan memfasilitasi dialog untuk penyelesaian damai.

Dampak Ekonomi dan Risiko Global

Konflik India-Pakistan memiliki dampak yang jauh lebih luas daripada sekadar ketegangan regional. Ketegangan ini mempengaruhi ekonomi global, terutama dalam hal perdagangan energi dan pasokan bahan baku. Misalnya, India dan Pakistan saling mengklaim hak atas air yang mengalir dari Sungai Indus, yang telah menjadi sumber vital bagi jutaan orang di kedua negara. Ketegangan ini berpotensi memicu krisis air, yang dapat meningkatkan ketegangan lebih jauh dan menciptakan ketidakstabilan kemanusiaan.

Selain itu, gangguan pada jalur perdagangan dan peningkatan ketidakpastian politik dapat memengaruhi pasar global. Menurut laporan dari Asia Times, “Investor global mengamati dengan kecemasan meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan yang dapat berkembang menjadi konflik bersenjata terbuka. Implikasi negatif bagi pasar bisa lebih dalam dan segera daripada yang banyak orang sadari.” Jika konflik ini terus berlanjut, dampak terhadap pasar energi global, khususnya harga minyak, akan menjadi signifikan. Konflik di Asia Selatan berpotensi mengguncang rantai pasokan global, menyebabkan lonjakan biaya pengiriman, serta memperburuk ketidakpastian ekonomi dunia.

Peran Kekuatan Global dalam Menyelesaikan Konflik

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat telah terlibat langsung dalam mendesak kedua negara untuk mengurangi ketegangan. Presiden AS Donald Trump telah melakukan sejumlah pembicaraan diplomatik dengan kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata. Namun, seperti yang kita lihat dalam kejadian-kejadian sebelumnya, gencatan senjata ini sering kali hanya bersifat sementara dan rentan untuk dilanggar. Peran Amerika Serikat sangat penting mengingat pengaruh besar Washington di dunia internasional dan hubungannya dengan India serta Pakistan. Dalam beberapa kesempatan, AS telah berusaha mendorong perundingan melalui dialog yang konstruktif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.

Kendati demikian, masalah ini bukan hanya soal pengaruh negara besar seperti Amerika Serikat. Negara-negara kecil yang berpartisipasi dalam mediasi dan dukungan kepada kedua negara juga memainkan peran besar. Oleh karena itu, penting bagi dunia internasional untuk terus menekan agar kedua negara berfokus pada diplomasi, dan memberikan dukungan bagi perdamaian yang adil dan berkelanjutan.

https://nypost.com/2025/05/10/us-news/trump-says-india-pakistan-agree-to-cease-fire-after-talks-mediated-by-us/

Perlunya Diplomasi yang Berkelanjutan

Konflik India-Pakistan terus berkembang menjadi masalah yang lebih besar dari sekadar perseteruan dua negara. Dengan keterlibatan berbagai kekuatan besar dunia seperti Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, dan negara-negara Teluk, konflik ini telah melibatkan dinamika geopolitik yang lebih luas. Dalam jangka panjang, hanya melalui pendekatan diplomatik multilateral yang inklusif, yang melibatkan semua pihak, baik regional maupun internasional, perdamaian yang berkelanjutan bisa tercapai.

Sementara itu, penting bagi kita untuk terus memantau perkembangan konflik ini. Stabilitas Asia Selatan tidak hanya penting bagi India dan Pakistan, tetapi juga bagi seluruh dunia, terutama terkait dengan keamanan energi dan stabilitas ekonomi global.

Keywords: India vs Pakistan 2025, konflik Kashmir terbaru, geopolitik Asia Selatan, Tiongkok Pakistan India, Rusia India Pakistan, mediasi Teluk, perang India Pakistan, berita India hari ini, Pakistan terkini, gencatan senjata India Pakistan